Yang Tak Disengaja

Masih ingat soal pengakuan? Masih ingat soal penolakan? Masih ingat soal dua yang putari kota berduaan?

Tak lama dari insiden Kei dan Dave di sebuah cafe, hubungan Kei dan Lavender semakin terlihat kemajuannya. Kei terlihat lebih terbuka, sedangkan Lavender terlihat sangat senang karena kini ia dapat mengajak kei kemanapun, berdua saja.

Buat yang mau baca narasi Kei confess ke Dave, bisa langsung buka di moment aku. Ceritanya lengkap kok. Disini aku cuma nerusin aja. Jadi, aku nulis yang belum sempet aku jelasin doang.


Many more months after

“Dulu aku hampir mau nyerah, tapi sam—” ucap lavender terpotong saat Kei tiba-tiba membawanya dalam dekap. “Aku tau. Sama Rai dicegah, kan? Aku terima kasih banget sama Rai, kalo gitu.” ucap Kei sambil memainkan rambut lebat Lavender.

“Dapetin kamu susah banget, Can.” sahut Lavender. Ia sama sekali tak protes padahal kepalanya sedang ditenggelamkan di antara perpotongan ketiak milik Kei. Bucin.

“Maaf, ya? Aku-nya bodoh juga, sih. Ngapain juga masih ngarepin Dave.” ucap Kei. “Tapi untung aku salah kirim chat ke kamu. Kalo gak ya.. kita gak bisa kaya sekarang.” tambahnya.

“Bahagia gak sekarang sama aku?” tanya Lavender kemudian menyamankan posisinya, telungkup hampir menindih separuh badan mungil Kei.

“Gak butuh waktu lama buat sadar seberapa berharganya kamu di hidup aku. Gak perlu waktu lama buat mikir soal seberapa besar rasa sayang kamu buat aku. Gak perlu waktu lama juga buat bales semua perlakuan baik kamu ke aku. You are an angel, Lavender. Makasih banyak udah dateng ke hidup aku.” balas Kei.

“Kalo bukan kamu juga aku gak bakalan kaya gini, Cantik. Aku rela punya dua kepribadian demi bisa ngejar kamu. Cuma sama kamu aku nunjukkin sisi yang gak bakal bisa dilihat sama orang lain.”

“Gak bisa dilihat bahkan selamanya?” tanya Kei. Lavender kemudian menumpukan kepalanya pada satu lengannya yang tertekuk, “Bahkan selamanya, Cantikku. Cuma kamu. Coba kamu cari, nemu gak kira-kira kesamaan antara aku waktu lagi gak sama kamu dan aku waktu lagi sama kamu.” ucapnya setelah itu.

“Makasih, Kapten, karena udah gak nyerah.” ucap Kei.

“Makasih juga karena mau milih aku, percaya sama aku, bahkan jadi pacar aku sekarang. Sayang banget sama cantikku satu ini.” balas Lavender kemudian menghujani wajah imut Kei dengan kecupan kupu-kupu.

Ada satu yang keduanya sering lupa. Fakta bahwa mereka dipertemukan secara tak sengaja, tak akan pernah hilang sekalipun di telan waktu. Kei yang memilih menyerah dari Dave ternyata dikuatkan oleh Lavender yang justru hampir menyerah dari Kei sendiri.