Sobat Kecil

“Haaiiii!” sapa Taeyong ketika berhasil memasuki mobil Jaehyun.

Jaehyun menyungging senyum saat melihat itu. “Sini deh, ada sesuatu tuh di muka kamu” pinta Jaehyun.

Taeyong pun menurut saja sambil mendekatkan wajahnya.

Cup

Jaehyun mengecup ranumnya.

Taeyong melotot, “Ihhh bohong kamu, dosa yaaa” tukasnya.

Morning kiss is not that bad, right?” sahut Jaehyun kemudian menyalakan mobilnya.

“Siap?” tanyanya.

Taeyong mengangguk antusias.

“Aku punya satu bocil kesayangan aku disana, nanti kamu kenalan ya ama dia” ucap Taeyong.

Ayay Capt!

- - - -

Sesampainya di panti asuhan itu, Taeyong langsung bisa melihat kerumunan disana. Rupanya ia disambut oleh teman-teman kecil juga sang Ibu Pantinya.

Taeyong berlari kecil.

Saat sampai tepat di depan mereka, Taeyong menyalami tangan sang Ibu Panti. “Apa kabar, Ibu?” tanyanya lembut.

Sang Ibu Panti terharu dan dengan cepat memeluk Taeyong, tak butuh waktu lama juga untuk sang Ibu menangis.

Taeyong hanya mengusap punggungnya pelan. “Ibu jangan nangis dong, diliat anak-anak tuh” hibur Taeyong.

Saat sang Ibu Panti melepas pelukannya. Taeyong berjongkok di hadapan teman-teman kecilnya; berusaha menyamakan tingginya dengan mereka.

“Hei, apa kabar?” tanyanya sambil mengusak rambut anak-anak disana satu persatu.

“KANGEN KAKAK!!!!” balas anak-anak itu bersamaan.

Jaehyun yang melihat itupun terkejut bukan main. Taeyongnya ternyata suka menyambangi Panti Asuhan, terlebih yang kurang terawat seperti ini.

Merasa keasikan dengan anak-anak, Taeyong hampir melupakan kehadiran Jaehyun disitu.

“Siniii” ajak Taeyong pada Jaehyun dengan gestur tangan melambai-lambai.

Saat Jaehyun berhenti, ia tersenyum.

“Ibu..” panggil Taeyong.

Sang Ibu Panti masih setia menunggu penjelasan Taeyong.

“Ini pacar Taeyong” tambahnya.

Sang Ibu Panti pun tersenyum sangat sumringah, tak lupa melihat ke arah Taeyong dan Jaehyun bergantian. Mengusap sayang lengan kedua anak adam itu. “Ibu bangga sama kamu” ucapnya.

“Cie cieee kakakkk” ledek anak-anak itu, lagi-lagi bersamaan.

“Ih emang kalian tau pacar itu apa?” ledek Taeyong balik.

“Masuk yuk masuk” ajak Taeyong.

- - - -

Saat semuanya kembali memasuki ruangan, Taeyong berusaha membuat suasana disitu lebih meriah.

“Siapa yang mau es krim???” tanyanya antusias.

“Akuuu” “Aku” “Saya” “Kakak, mau” balas anak-anak itu saling bersahutan.

“Semuanya dapet es krim”

“YEYYYY!” sorak anak-anak itu.

“Eitss” “Tapi semuanya makan siang duluu, kalo gak makan es krimnya hangus” tambah Taeyong.

Sang Ibu Panti yang sedari menunggu di ujung pintu pun memanggil anak-anak, mengarahkannya ke arah meja makan.

How cute” gumam Jaehyun sambil berjalan mendekati Taeyong yang masih setia memantau anak-anak itu.

I'm so proud of you” ucap Jaehyun sambil memeluk Taeyong dari samping.

“Jangan deket-deket, Jeje. Ini masih di panti, nanti diliat anak-anak”

“Hehehe”

- - - -

Saat acara makan bersama sudah selesai. Anak-anak itu kembali ke ruangan tempat mereka berkumpul bersama Jaehyun dan Taeyong.

“Duduk yang manis ya semuanya” perintah Taeyong saat hendak memberikan es krim pada masing-masing anak disitu.

“Tapi sebelum itu, kakak boleh ngomong sebentar gak ya?” tanyanya.

“Bolehhhhh”

“Kakak mau kenalin orang itu, yang di pojok situ” ucapnya sambil menunjuk Jaehyun, sehingga semua pandangan yang ada disitu tertuju pada Jaehyun.

“Namanya Kak Jaehyun. Kakak sama Kak Jaehyun bakalan kasih kalian mainan dan alat tulis baru. Pada mau gak???”

“MAUUUUU!!!” sahut anak-anak itu sangat antusias.

“Kalo mau ada syaratnya”

“Syaratnya adalah.. Kalian bilang gini ke Kak Jaehyun: Kak Jaehyun bagi mainan dan alat tulis barunya donggg, gitu ya?” ucap Taeyong kemudian dibalas anggukan oleh anak-anak itu.

“Habis kakak bagi es krimnya, kalian boleh samperin Kak Jaehyun. Jangan lupa antri ya tapinyaaa” jelas Taeyong.

“Baik Kaakkkk”

- - - -

Setelah membagikan semua mainan dan alat tulis baru, Jaehyun menghampiri Taeyong. Agaknya kesayangannya itu kelelahan, sebab sekarang ia hanya duduk, memainkan handphonenya dan mengipaskan tangannya di depan wajahnya.

“Hey” sapa Jaehyun sambil menyodorkan air mineral pada Taeyong. “Thank you” balasnya.

“Aku mau tanya deh”

“Sok tanya aja” sahut Taeyong.

“Itu bocah yang disitu, daritadi aku perhatiin diem mulu. Kenapa ya?” tanya Jaehyun sambil menunjuk ke arah anak yang ia sebut.

Taeyong mencari keberadaan anak yang disebut Jaehyun.

“ASTAGA AKU LUPA, LILO!” ucap Taeyong sedikit keras. Lilo itu salah satu anak kesayangannya yang sempat ia ceritakan sebelum sampai di Panti.

“Kamu disini aja, cape banget tuh kayanya. Biar aku yang kesana”

“Jangan, ntar yang ada Lilo makin marah”

Jaehyun mengangguk, “Percaya sama aku”

Kemudian Taeyong kembali duduk dan memerhatikan Jaehyun berjalan ke arah Lilo-nya.

- - - -

“Halo, Jagoan” sapa Jaehyun sambil mendudukkan diri di sebelah sobat kecil itu.

Yang disapa hanya mendongakkan kepala, kemudian kembali acuh lagi.

“Kamu kenapa, Jagoan? Ada yang mau kamu omongin sama Kakak?” tanya Jaehyun dengan nada selembut mungkin.

Yang ditanya hanya menggeleng, belum juga mengeluarkan suara.

“Alat tulis dan mainan baru, kamu sudah dapet belum?” tanya Jaehyun lagi.

Sobat kecil itu mengangguk lagi, kini sambil mengangkat dua benda yang dimaksud Jaehyun.

“Kakak punya ide. Mau kakak bisikin gak?” tawarnya pada sobat kecil itu.

Sobat kecil yang awalnya lemas itu kini sedikit antusias, ia menganggukkan kepala.

— Jaehyun berbisik —

Sobat kecil yang bernama Lilo itupun sekarang tersenyum ceria, seakan tak ada hari esok, ia juga melompat sangat riang.

“Gimana?” tanya Jaehyun sambil menaik turunkan alisnya.

Lilo tersenyum lagi dan membalas Jaehyun dengan acungan jempolnya.

“Kalo gitu Lilo harus janji, Lilo gak boleh sedih ya?”

“Iya, Kak Jaehyun!” balasnya. Akhirnya ia bersuara. Jaehyun lega mendengar itu.

“Tos dulu dong, Jagoan” ajak Jaehyun.

Duk! Lilo membalas aluran tangan Jaehyun.

“Sini dipangku sama Kakak”

“Lilo berat lohh” tolaknya.

“Lilo coba tengok ke sana deh. Ada Kak Taeyong disana kan?”

Lilo mengangguk.

“Kakak aja bisa gendong Kak Taeyong, masa pangku Lilo Kakak gak bisa”

Lilo akhirnya menurut.

“Lilo teriak gih, mau gak?” tanya Jaehyun.

“Teriak apah?” tanyanya sambil memasang muka 😯

“Bilang: Kak Taeyong makasih ya, Lilo love Kakak, gitu”

Lilo dengan cepat berdiri kemudian melingkupkan kedua tangan mungilnya di samping kanan dan kiri mulutnya, agar suaranya bisa terdengar lebih jelas. “Kak Taeyong makacih ya, Lilo lob Kakak” teriaknya sesuai dengan kemauan Jaehyun.

Jaehyun ikut tersenyum saat Taeyong menemukan asal suara itu.

“Makasih Lilooo! Kakak Love Lilo juga!”

Taeyong melayangkan finger heartnya kemudian tersenyum, “How lovely”.