Setelah mengetahui bahwa Jaehyun sudah berada di ruang tamu rumahnya, Taeyong dengan cepat memilih setelan baju dan merias wajahnya tipis-tipis.
“God thank you for you blessing and the breath that you gave to us today. Semoga hari ini aku bisa liat senyum Bu Firda, Lilo, dan anak-anak lainnya. I'm so excited” monolognya diselingi dengan doa.
“Dah siap!”
;
“Prince, leggoooo” ucap Taeyong setelah mencapai anak tangga paling bawah, mengajak Jaehyun berangkat sekarang.
“Baby doll udah selesai?”
“As you can see, Prince“
“What I see is pretty. You're so pretty today“
“Dari pada kamu ngardus mulu mending kita berangkat” tukas Taeyong.
“Merusak suasana ih kamu” ucap Jaehyun sambil merentangkan satu lengannya, berusaha merengkuh pundak mungil Taeyong untuk ia ajak jalan keluar rumah bersama.
;
“Menurut kamu reaksi Bu Firda bakal kaya apa, Je?” tanya Taeyong membuka obrolan.
Jaehyun yang mendengar itu menukik senyum. Pandangannya masih terfokus pada jalannya di depannya, satu tangannya fokus menggerakan setir, dan tangan lainnya ia gunakan untuk menggenggam sekaligus mengusap tangan Taeyong dengan ibu jarinya.
“Kemarin aku sempet chat Bu Firda, yang”
“Oh yaa?? And then, what happened??”
“Aku baru bilang halo bu firda, beliau udah langsung terimakasih banyak mas jaehyun. Aku kaget doonggg” tuturnya.
“You deserve it anyway“
“Aku rada sungkan soalnya Bu Firda makasih makasih terus, gimanaaa gitu rasanya”
“Makasih ya, Prince. Kamu pacar aku yang paling keren”
“Kalo beneran keren cium dong”
“Modus kamu selalu ciam cium ciam cium”
“Ya soalnya kamu pacar aku, kalo aku minta cium emangnya salah???”
Cup
“Bawel” sela Taeyong setelah mengecup pipi gembil dengan lubang cacat milik Jaehyun.
“Di sini gak dikiss juga?” tanya Jaehyun sambil menunjuk dahinya.
Cup
“Di sini?” kini menunjuk pipi kirinya.
“Di sini?”
Taeyong memutar bola matanya malas, kini yang Jaehyun tunjuk ialah ranumnya.
Cup, Cup, Cup
Three kisses he got.
“I wish it was a real kiss” ucap Jaehyun.
“It is tough???”
“No, that's just a peck“
“Whatever“
;
Dunia berasa milik berdua, sampai tak terasa mereka akhirnya sampai di parkiran Panti Bintang Kejora. Padahal jarak dari rumah Taeyong ke panti tidak begitu jauh, tapi karena mereka begitu menikmati, seakan dari Tangerang ke Bandung mereka lewati.
“Ayo turun”
“Tunggu” sela Taeyong.
“Hm?” tanya Jaehyun sambil memiringkan kepalanya.
Taeyong mengalungkan lengannya di leher jenjang Jaehyun, tersenyum sambil memperhatikan tiap inchi pahatan indah di depannya, tak lupa menyingkirkan helaian rambut yang menghalau penglihatan kekasihnya, “You did a very great job, Jaehyun, I'm so proud of you” ucapnya.
Jaehyun tersenyum.
“Peluk?” tanya Taeyong.
Jaehyun mengangguk antusias.
“I missed this warm hug, yours is the warmest, I swear. Kalo aja jarum jam gak berdentum, detik gak bergerak, menit gak berjalan aku gak bakalan lepasin pelukan kamu. I need it like I need food when I'm starving” ucap Jaehyun.
“Mumumumu tayang tayang, peluk semenit lagi abis tu kita turun yaa?”
Jaehyun mengangguk dalam pelukan.