An Amazing Encounter
“Kakak!”
Itu Lilo. Si kecil yang menjadi inspirasi Jaehyun untuk membangun sebuah sekolah. Lilo yang berhasil menjadikan Jaehyun seseorang yang seperti sekarang. Lilo berlari sangat cepat ketika melihat kehadiran Taeyong dan Jaehyun.
Saat sampai di depan mereka, Lilo berhenti.
“Hayo, kenapa berhenti? Yang Lilo maksud kakak yang mana? Bingung ya?” goda Taeyong sambil mengusak surai lebat milik Lilo.
Lilo terkekeh kecil, “Tau aja” balasnya.
Karena tak kunjung mendapat peluknya, Jaehyun berjongkok, mensejajarkan tinggi badannya dengan tinggi badan Lilo. Jaehyun mencubit hidung mungil nan bangir milik Lilo.
“Dasar” katanya.
“Lilo kangen Kak Jay” ucapnya sambil menopangkan telapak tangan mungilnya di atas kepala Jaehyun, seperti mengusap anak kecil, padahal yang kecil siapa?
“Kalo sama kakak gak kangen?”
Taeyong bertanya juga dan kini ikut mensejajarkan posisinya dengan Lilo.
“Kangen!” sahut bocah itu.
“Lilo mau sekolah gak?” tanya Jaehyun.
Bola mata Lilo yang sudah lebar dari sananya pun semakin melebar, terlihat keantusiasannya di sana ketika mendengar kata sekolah. Lalu ia mengangguk.
“Kita ijin sama Bu Firda dulu yuk?” ajak Taeyong kini berdiri dan mengulurkan tangannya agar Lilo menggandengnya.
“Kak Jay juga mau digandeng” rengek Jaehyun.
Lilo dengan cepat mengulurkan satu tangannya yang lain.
“Yuukkk jalan”
;
“Ibu!” sapa Taeyong.
“Kaget, Nak. Ya ampun..”
“Masak apa tuh kayanya enak banget?”
“Jangan deket-deket nanti bau, tunggu di ruang tengah saja seperti biasanya” perintah Bu Firda.
—
“Eh Ibu, udah selesai?” sapa Jaehyun saat mendapati eksistensi Bu Firda di dekatnya.
Bu Firda menyungging senyum yang mungkin siapapun tak dapat mendeskripsikan senyum itu. Bahkan Jaehyun dan Taeyong.
Jaehyun dan Taeyong bisa apa? Mereka juga ikut tersenyum.
“Ibu bau dapur, tapi kalau Ibu boleh egois, Ibu mau peluk kalian” ucap Bu Firda.
Tanpa babibu, Taeyong meraih daksa Ibu yang menyimpan berbagai macam keresahan itu. Taeyong mengusap sayang punggung Bu Firda, berbagi ketenangan lewat pijatan di jemari Bu Firda.
Jaehyun pun sama. Ia mengisi ruang kosong yang sengaja Taeyong beri agar ia bisa bergabung dalam pelukan itu. Jaehyun merasakan keteduhan. Bahagia milik Bu Firda dapat ia rasakan di dalam pelukan itu.
“Makasih ya, Ibu, udah bertahan buat anak-anak sampe sekarang. Mulai sekarang apapun yang terjadi, Ibu gak bakal sendiri lagi. Ada saya, ada Taeyong” ucap Jaehyun.
“Terima kasih ya, kalian berdua. Ibu tidak bisa balas apa-apa, tapi pasti Tuhan balas kalian dengan yang lebih baik lagi nantinya. Terima kasih sudah mau berbagi bahagia dengan anak-anak ini. Kalian memang sungguh anak-anak hebat” tutur Bu Firda sambil menepuk-nepuk punggung kedua anak adam yang ada di pelukannya itu.
;
“Lilo, kita ke sekolah yukkk?” ajak Taeyong.
“Bu, boleh ya?” izin Taeyong pada Bu Firda yang langsung dibalas anggukan.
“Sebentar yang” sela Jaehyun saat Taeyong hendak meninggalkan tempat itu. “Aku mau ajak satu perempuan kecil, I have a crush on her on the first place” tambahnya.
Taeyong bingung. Siapa?
“Tunggu di mobil aja, ini kuncinya” ucap Jaehyun.
“Lilo, let's goooo!”