Jangan Lupa Pulang.
Ketika Taeyong melewati depan kelas Jaehyun, ia heran. Tumben sekali seorang Jaehyun sudah meninggalkan kelas pada jam segini?
Sebetulnya kelas mereka bersebelahan, hanya terpisah oleh tangga saja. IPS 2, kelas Jaehyun, kemudian tangga, baru IPS 3, kelas Taeyong.
Hampir seharian tidak bertegur sapa dengan Jaehyun, Taeyong merasa bersalah. Ia terus berpikir apakah tindakannya untuk menenangkan pikiran ini benar? Apakah ia tak terlalu egois? Dan sebagainya.
- -
Saat Taeyong mengetahui bahwa Jaehyun sudah tidak di kelasnya, ia pun bertanya pada murid IPS 2 yang berada di situ. Beberapa dari mereka mengetahui kalau Jaehyun pulang lebih dulu karens sakit.
Tentu saja Taeyong khawatir.
Maka ia langsung menghubungk sahabat Jaehyun, Jo, untuk memastikan.
“Ternyata bener sakit” gumamnya setelah mendapat balasan dari Jo.
Taeyong lebih khawatir lagi, karena ia tidak berkomunikasi dengan Jaehyun, ia juga tidak tahu akan kemana Jaehyun pergi. Taeyong cuma bisa berharap Jaehyun pulang ke rumah, bukan ke tempat lain.
- - -
Sesampainya di rumah, Taeyong membuka pagar kemudian masuk dengan kepala tertunduk ke bawah. Ia jadi ikut lemas mendengar kabar Jaehyun sakit.
Saat Taeyong sudah selesai melepas sepatu dan memasuki rumah, ternyata sudah ada yang menyambutnya disana.
Saling beradu tatap sekitar 1 menit.
Jaehyun tersenyum melihat kesayangannya.
Baru 1 hari tapi terasa seperti 1 windu.
“Hey” sapa Jaehyun.
Taeyong masih kikuk.
Kemudian Jaehyun berdiri dari duduknya dan menghampiri Taeyong.
“Aku kangen” ucap Jaehyun kemudian mendekap yang lebih mungil di depannya.
Taeyong malah melamun. Ini gue harus bereaksi apa ya, pikirnya.
“Aku kangen” ucap Jaehyun sekali lagi.
Dekapannya semakin erat.
Perasaan Taeyong menghangat.
Sejujurnya tidak ada yang Taeyong permasalahkan, ia hanya butuh sendiri.
“Kamu sakit apa?” tanya Taeyong, tak lupa membalas dekapan Jaehyun.
“Sakit kangen” ucap Jaehyun mendusalkan kepalanya ke ceruk leher Taeyong.
“Yang bener, Jaehyun”
“Aku sayang banget sama kamu. Maaf bikin kamu kesel. Jangan sampe lupa buat pulang ya, kamu rumahku”
Taeyong berkaca-kaca. Ia mendongak sedikit guns mencegah air matanya lolos membasahi pipinya.
Tidak mendapat jawaban pasti, akhirnya Taeyong sedikit menjauh dari dekapan itu. Ia memegang dahi Jaehyun, mengecek suhu tubuhnya.
“Badan kamu anget” ucapnya.
“Aku belum makan dari kemarin”
“Biar apa kaya gitu?”
Jaehyun mengeratkan lingkaran tangannya pada pinggang Taeyong sambil membalas, “Aku maunya mogok makan, tapi liat Jeno bawain makanan katanya dari kamu. Aku langsung makan lagi sampe abis malah. I'm a good boy, right?”
Taeyong senang sekali melijat Jaehyun yang seperti ini.
Taeyong mengangkat satu tangannya untuk mengusap pipi kanan Jaehyun, “Thank your for being a good boy” pujinya sambil tersenyum.
Tbc