Explain

Setelah kemarin deal akan bertemu untuk bercerita, sekarang Naura dkk sudah berada di tempat yang sama, yaa seperti biasalah 7D.

Bisa dilihat bahwa raut wajah Naura memancarkan kebahagiaan, setiap kali ia tersenyum terlihat seperti akan meledak saja.

Merekapun duduk dan tak lupa memesan minuman.

“Gimana nih?” tanya Naura memecah keheningan.

“Kamu yang gimana nau” balas Rega.

“Yaudah deh aku duluan, emang kalian ada yang mau diceritain juga tah?”

Rega dan sisanya saling adu tatap dan berakhir,

“Kamu cerita dulu aja” sela Jerry.

“Jadi guys...”

“Sek sumpah-sumpah aku tuh masih seneng banget loh ini bawaannya, kek mau cerita tuh aduhh dah kebawa seneng duluan.”

Tik tik tik, hanya suara dentuman jarum jam yang terdengar karena Naura memilih diam sebentar sambil mengambil nafas.

“Aku dapet tawaran masuk agensi!!!!” ucap Naura sedikit berteriak.

Yang mendengarkan senang dong? tak lama-lama beradu tatap mereka juga ikut melompat bersama Naura saking senangnya.

“Terus terus gimana???” tanya Nanda penasaran.

“Yaa, aku accept sih, cuma kekurangannya ya aku tetep freelance kerjanya sebagai tour guide cuma kalo ada apa-apa yang dihubungin lebih dulu pihak agensi bukan direct ke aku dan bisa lebih aman sih kalo ada apa-apa soalnya aku kan ada di bawah lindungan agensi hehee.”

“BAGUS DONG!” sahut Jerry dan dibales anggukan mantap oleh Naura.

“Akhirnya ya sis beneran jadi tour guide, bisa muter-muter nih sekarang?” sahut Aja.

“Puji Tuhan bisa!!!!

“Doain ya guys ke depannya kerjaanku lebih terjamin lagi bukan sekedar freelancer doang dan doain juga siapatau aku bisa jadi guidernya super junior aaaa.” tambah Naura.

Yang lain hanya tertawa dan menjawab “AMIN” bersamaan, apa lagi yang diharapkan oleh mereka selain kebahagiaan buat sahabat perempuan satu-satunya ini?

- - - - -

“Kalo kalian? katanya ada yang mau diceritain juga ya?”

Yang mendengarkan seketika tersedak karena suasana sempat hening lumayan lama tapi tiba-tiba Naura melontarkan pertanyaan itu.

Tak selesai-selesai jika terus beradu tatap untuk mengklarifikasi soal pertanyaan Naura, maka ya lagi-lagi Rega lah yang akan menceritakan semuanya.

“Eum... kami berempat diajak kerja sama sama pak produser nau,”

“Oh, jadi sekarang mainnya cuma berempat aja nih?”

“ENGGAK GITUUU.” ucap Rega menyela.

“Semuanya tuh berawal dari sini nau, di cafe ini. Aku dan yang lain maunya cuma nongkrong kan? kamu masih inget yang kamu sakit waktu itu? nah kita disini tuh gak sengaja ngebband kan, iseng-iseng doang sumpah, pake alat band yang itu tuh disana tuh,”

“Kami cuma bawain satu lagu dan waktu udah selesai tuh kaget soalnya, asli, yang liat ternyata banyak banget and boomm twit*ter kami jadi rame,”

“Maunya kan cuma twitternya Aja, gara-gara abis nyanyi dia ngetweet*, eh ladalah dia malah ngetag aku sama yang lain juga, jadi kena ciprat juga deh. Apalagi ini nih satu ini, FANSNYA BUANYAKK!” ucap Rega sambil menunjuk Jerry.

“Hehee.” sahut Jerry.

“Lanjut, gak sampe disitu. Jujur aja sebelum kami ngeband disini, kami emang udah punya planning buat ngisi waktu luang gitu mau ngeband-ngeband biar gak kelihatan pengangguran bangettt. Kami bahkan udah sewa studio,”

“Satu sampe lima hari kami di studio tuh sama Mas Yuta dipantau terus, kebetulan owner studionya juga temen papanya katanya. Dan ini sih part yang paling bikin terkejut, Mas Yuta tiba-tiba imess Nanda katanya owner studionya itu produser dan beliau mau ngajakin kerja sama.”

“Gitu aja sih ceritanya.” ucap Rega setelah bercerita panjang lebar.

“WOW, berarti sekarang aku sahabatannya sama artis dong???”

“Gak ada artis-artisan, Nau. Jujur aja dari awal gak ada yang ngira bakal dilirik produser padahal kami ngeband lempeng-lempeng aja, kan tujuannya emang cari-cari kegiatan.” balas Nanda.

“Apa yang terjadi di antara kita sekarang gak seberapa penting kan? asal sama-sama bahagia dan kita masih bisa banget kumpul-kumpul kek sekarang. Jalanin aja dulu apa yang dikasih sama Tuhan sekarang, kalo ada apa-apanya ya jangan lupa cerita. Gitu aja sih.” sela Jerry dibalas anggukan oleh yang lain.

“Maaf juga ya Nau kesannya kami kek nyembunyiin dari kamu karena baru ngomong sekarang.” tambahnya.

“Gak, gakpapa jer, lagian aku udah tau juga semenjak twitter kalian rame banget tuh.”

“Kalian keren! bangga bisa kenal kalian, sukses terus ya guys! peluk doonnggg.” pinta Naura.

Satu, dua, tiga, “BERPELUKANNN!” yaa seperti biasa peluk Teletubbies, tradisi persahabatan mereka.

Tak terasa karier yang malah menjemput mereka bukan sebaliknya, sudah waktunya untuk berpacu pada kehidupan masing-masing. Apa yang bakal terjadi kalau rantau bestie hidup dengan kehidupan mereka masing-masing?