cw // kiss, a little bit nsfw.
Jaehyun tak main-main soal menghampiri Taeyong ke rumah untuk sekedar membubuhkan merah-merah pada dada milik Taeyong.
Kini Jaehyun dengan tak tahu diri masuk ke kamar kesayangannya kemudian berjalan mendekati Taeyong.
Sebisa mungkin menepis jarak yang ada di antara keduanya, Jaehyun menarik pinggang Taeyong agar Taeyong tak bergerak kesana dan kemari.
“Jee” protes Taeyong sambil berusaha menjauhkan tubuhnya.
Kaos yang akan Taeyong gunakan masih belum sepenuhnya menutupi tubuh bagian atasnya karena aksi Jaehyun yang sangat tiba-tiba membuatnya terdiam.
“Jee, minggir dulu. Baju aku belum bener—mmhhh”
Lenguhan pertama dalam hidup Taeyong lolos dan itu juga menjadi lenguhan pertama yang Jaehyun dengar selama beberapa bulan menjalin hubungan dengan Taeyong.
“Je.. stop” ucap Taeyong sambil mendorong dada bidang Jaehyun karena sang empunya kini malah asik bermain di area dadanya. Mencium setiap inchi seakan-akan itu miliknya seorang.
“Kan aku udah bilang jangan dipake dulu bajunya” sahut Jaehyun dengan bibirnya yang masih setia menempel pada tulang selangka Taeyong yang masih terekspos. Jangan lupa tangan nakalnya yang meremas pinggang Taeyong di bawah sana.
Taeyong menggigit bibirnya kencang. Menahan lenguhan lain lolos dari kurungannya. Ia sudah kepanasan, Jaehyun sungguh tak tahu diri.
Karena tak mendapat respon dari Taeyong, Jaehyun semakin merasa tertantang. Ia dengan gamblang menggigit dan menyesap leher Taeyong hingga menghasilkan bunyi slurp!
“Anghh jangan digigit Jeje..” protes Taeyong dengan suaranya yang kian melemah.
Jaehyun kemudian menjauhkan kepalanya dari dada Taeyong. Ia tersenyum melihat hasil karyanya terukir cantik di atas kanvas yang cantik pula. Jaehyun mengusap sayang jejak kemerahan itu.
“Je..” panggil Taeyong.
Jaehyun mendongak, namun alih-alih merespon, Jaehyun malah mendekatkan dirinya ke arah telinga Taeyong.
“Don't you dare holding your moan. It's wonderful. You yourself is a masterpiece and that beautiful voice of yours could make me fly within just a second” bisik Jaehyun sambil menggoda cuping telinga Taeyong.
“Mmhhh”
Lolos lagi.
“Good boy” puji Jaehyun kemudian mengusak surai dan mengecup telinga Taeyong.
“Stop Je, takut diliat Bunda” pinta Taeyong sambil memainkan ujung baju Jaehyun. Kepalanya tertunduk, kepalang malu. Padahal mau.
“Bunda mau tidur tadi katanya. Kalo gak ketawan it means I can go further ya?” sahut Jaehyun sambil mengarahkan dagu Taeyong ke atas dengan satu jari, ia ingin Taeyong menatapnya.
“Leave your shirt off, baby” goda Jaehyun kini mendudukkan Taeyong di pangkuannya.
Taeyong dengan ragu melepas kaosnya.
Jaehyun tak henti memandangi panorama indah yang beruntungnya hanya ia yang bisa melihat itu sedekat ini.
“I give you 3 minutes, Je”
“Make it 5” sahutnya namun matanya masih setia menatap lekat atasan polos Taeyong.
“Can I?” Jaehyun meminta izin lagi.
“Go on, lagian udah ada bekasnya nih satu. Itu aja gak minta izin kamunya. Buruann”
Terukir senyum pada wajah tampan Jaehyun kemudian ia dengan cepat mendekap Taeyong, menenggelamkan kepalanya, dan sisanya biar mereka, Tuhan, dan imajinasi kalian yang bekerja.