π
cw // kiss
Sesaat setelah mendapat pesan dari Aries, Farrel pun bergegas keluar dari kamarnya pelan-pelanβtak ingin membangunkan Bryan yang sudah sedari tadi terlelap.
Tok! Tok!
βMasuk, Bang.β ajak Aries setelah membukakan pintu.
βKenapa sih dia?β tanya Farrel sambil berbisik.
βKaga tauuu. Gue mau tidur tuh susah soalnya suara dia kadang kenceng terus ngecil terus kenceng lagi. Begitu terus.β
βTerus ini gue harus gimana?β
Keduanya terdiam sebentar sambil memikirkan solusinya.
βBang, bang,β
Yang dipanggil pun mendongak.
βLo tidur sini aja kali ya? Gue tidur di ruang keluarga aja. Yang buat ngumpul tadi.β ucap Aries.
Farrel menggeleng cepat. βWeh jangan laahhh.β selanya.
βItu lagian si Heaven mimpi apaan lagi segala sebut-sebut nama gue.β
βYaudah sih, Bang. Lo disini aja. Gue yang di luar, yang penting gue bisa tidur dengan tenang.β sahut Aries.
βGini deh. Lo di kamar gue, gue disini.β
βGitu?β
βDari pada lo di ruang depan situ.β
βLo sekamar ama siapa?β tanya Aries.
βBryan,β
βAnjing???β sela Aries, tak sadar suaranya mengeras.
βSssuttt, bayi tidur nihh!β tutur Farrel yang langsung dibalas anggukan oleh Aries. βSorry, sorry.β katanya.
βKasurnya misah kok di kamar gue. Ada dua sih, satu bed besar satunya kecil. Lo tidur di yang kecil aja, gak papa kan?β
Aries pun menghela nafas lega. βYaudah gue kesana dah ya?β
βBuru deh, kasihan banget lo sampe gak bisa tidur. Maafin ni bocil satu ya.β
Aries terkekeh, βYoo, santai. Duluan, Bang.β
β
Setelah Aries keluar dari kamar, Farrel langsung menyamakan posisinya di samping Heaven. Menghadap ke samping sambil sikunya digunakan untuk menahan kepala.
βMimpi apa sihhh?β gumamnya gemas sambil menoel pipi yang lebih muda.
Mulut Heaven terlihat komat-kamit. Sebentar panggil Farrel, sebentar panggil Augie. And Farrel found it so cute.
Beberapa detik memandangi Heaven, kini atensi Farrel sepenuhnya mengarah ke plafon kamar itu. Jujur saja ia belum terlalu mengantuk, ditambah jam segini bukanlag jam tidurnyaβjam tidurnya itu malam menjelang subuh biasanya.
Saat hendak memejamkan mata, tiba-tiba yang di sebelahnya bergerak resah dan sesekali terbangun dengan posisi shockβseperti orang bangun tidur kemudian kaget pada umumnya.
βAugie!β racaunya. Padahal matanya masih tertutup, hanya saja posisinya setengah duduk.
βSsshh, hey hey.β
Mendengar suara yang familiar, Heaven membuka matanya perlahan.
βHm? Augie?β
βIya, ini gue. Gue disini.β
βMau peluk, Gie.β pintanya sambil mencebikkan bibir dan merentangkan kedua tangannya manjaβtanpa benar-benar memastikan itu Augie sungguhan atau bukan.
Farrel kemudian menukik senyum dan perlahan membawa Heaven ke arah dadanya. Mendekapnya sayang kemudian mengusap-usap pelan rambut hitam panjangnya.
βDisini aja ya sampe pagi.β pinta Heaven dengan suaranya yang parau, lagi.
βIya, Baby. Tidur lagi yuk, udah ya.β balas Farrel kemudian mengeratkan dekapannya.
Sebelum menyusul Heaven ke alam mimpi, Farrel lebih dulu mencium dahi yang lebih muda kemudian berucap, βHave a nice dream, Wonderful.β.